Menag Akan Resmikan Gedung Kuliah dan Dialog Dengan Forkopimda dan FKUB Kabupate Banyumas

By Admin

nusakini.com--Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin hari ini, Jumat (10/2) melakukan kunjungan kerja (kunker) ke Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah. Menteri Agama dalam kunjungan kerjanya akan melakukan sejumlah kegiatan, diantaranya meresmikan dua gedung fasilitas akademik IAIN Purwokerto yang dibangun dengan sumber dana dari Surat Berharga Syariah Negara (SBSN). 

Gedung yang akan diresmikan tersebut diperuntukkan bagi Fakultas Dakwah dan Perpustakaan IAIN Purwokerto. Dua gedung yang dibangun sejak bulan Agustus 2016 ini menelan biaya Rp34 Milyar. Menag juga dalam kesempatan kunjungan kerjanya, selanjutnya akan menyampaikan orasi tentang agama dan budaya di hadapan civitas akademika IAIN Purwokerto, tokoh agama dan pemerintahan daerah yang di 8 kab/kota di Jawa Tengah serta pimpinan Perguruan Tinggi Keagamaan Negeri (PTKN). 

"Selain akan meresmikan gedung perkuliahan, pak Menteri juga akan menyampaikan orasi tentang agama dan budaya dengan audience selain civitas akademika PTKN, juga tokoh agama dan pimpinan 8 daerah di Jawa Tengah," ujar Rektor IAIN Purwokerto A. Luthfi Hamidi kepada Pinmas usai menjemput Menag di Stasiun Purwokerto, Jumat (10/2) dini hari. 

Usai shalat Jumat, Menteri Agama akan bertemu dan berdialog dengan Bupati, Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (FORKOPIMDA), dan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Banyumas di Pendopo Kabupaten, dilanjutkan dengan mengunjungi rumah peserta penerima Program Bidik Misi yang kuliah di IAIN Purwokerto. 

"Menag akan melihat langsung peserta penerima bidik misi, apakah sudah sesuai dengan kriteria yang ditentukan, apakah betul-betul dari keluarga tidak mampu dan selanjutnya bapak Menteri akan kembali bertolak ke Jakarta dengan kereta," terang Rektor yang tidak menyebutkan rumah siapa yang akan dikunjungi Menag. 

Dikatakan Rektor, saat ini IAIN Purwokerto terdapat 45 peserta bidik misi dan tersebar di sejumlah fakultas, mereka merupakan hasil penjaringan ketat yang dilakukan IAIN dengan tujuan utamanya memperoleh peserta bidik misi yang sesuai dengan persyaratan, selain kriteria berprestasi dari calon penerima program tersebut. 

Menurutnya, selain melalui program bidik misi, IAIN Purwokerto juga mengalokasikan anggaran bagi mahasiswa-mahasiswa yang berasal dari keluarga tidak mampu, juga memberikan Rp0 Uang Kuliah Tunggal (UKT) bagi mahasiswa dengan kriteria yang sama. 

"Afirmasi kita bagi mahasiswa-mahasiswa potensial dengan latar belakang ekonomi keluarganya tidak mampu, kita buka kesempatan sangat lebar untuk mereka. Jadi tidak ada alasan tidak bisa kuliah karena alasan biaya," ujar Rektor. (p/ab)